.jamkalenderkompiajaib {border: 0px; padding: 5px; background: none;} .jamkalenderkompiajaib a {background:none;} img.float-right {margin: 5px 0px 0 10px;} img.float-left {margin: 5px 10px 0 0px;} <!--Can't find substitution for tag [blog.pagetitle]-->

Senin, 10 September 2012

Cara Membuat Pistol dengan Bahan Sederhana

Peringatan dan Disclaimer
SIDANG DARI improvisasi GUN BISA LEAD ATAS MASALAH SERIUS DALAM DUA CARA:
1. Pistol bisa marah sebuah rezim totaliter di mana Anda tinggal, menyebabkan rezim untuk memenjarakan atau membunuh Anda.
2. Jika Anda bahkan membuat kesalahan terkecil selama perakitan Anda, hukum fisika dapat melukai atau membunuh Anda.
Saya akan membahas peringatan lagi menjelang akhir tutorial ini.


Ted Kaczynski's Homemade GunPengantar
Anda mungkin dimasukkan dalam situasi di mana hal-hal buruk, sangat buruk dan pistol adalah satu-satunya cara untuk mempertahankan dan / atau melindungi diri Anda sendiri. Dalam situasi yang Anda mungkin perlu membangun improvisasi senjata untuk juga membantu Anda dalam memperoleh senjata yang lebih baik.
Apapun kebutuhan Anda untuk pistol mungkin, Anda dapat membuat senjata dengan bahan umum banyak tersedia dan peralatan, kerja keras dan kecerdikan.Amunisi
Tujuan utama dari senjata api amunisi adalah efektif dan aman menuju sasaran. Dalam rangka untuk belajar bagaimana membuat senjata, perlu untuk pertama memahami amunisi.
Modern amunisi hari terdiri dari empat komponen utama:
1. Sepotong timbal atau jenis logam lunak yang disebut sebagai peluru.
2. Sejumlah kecil mesiu tanpa asap, yang menciptakan kuantitas sangat tinggi gas seperti luka bakar. Gas dalam proyek-proyek putar peluru melalui laras pistol dan menuju target.
3. Sebuah jumlah yang sangat kecil dari tekanan sensitif peledak yang membakar mesiu tanpa asap terbakar. Hal ini disebut sebagai primer.
4. Sebuah casing baja atau kuningan yang memegang peluru, bubuk, dan primer.
Semua potongan-potongan ini bersama-sama disebut cartridge.
peluru ini akan ditempatkan di salah satu ujung casing dan primer akan diposisikan di ujung lainnya. .22 Amunisi kaliber adalah pelek-api amunisi. Ini berarti bahwa primer disimpan di tepi cartridge. kaliber lainnya Namun sebagian besar adalah pusat-api, yang berarti bahwa primer di amunisi ini disimpan di pusat akhir cartridge.Komponen dari Improvised Gun

Dasar Homemade GunLaras senapan
Setiap pistol harus memiliki per barel. Sebuah pistol atau pistol mungkin memiliki laras sekitar beberapa inci, dan senapan atau senapan mungkin memiliki 16 inci per barel atau lebih.
Dalam kualitas produksi senjata api, pistol dan senapan barel telah memotong alur kecil dalam diri mereka. Alur tidak berjalan lurus, namun perlahan-lahan melengkung di sepanjang laras. Teknik ini disebut mengaduk-aduk. Mengaduk-aduk menyebabkan peluru berputar saat melewati laras. Pemintalan membantu dalam menstabilkan dan membuat peluru pistol lebih akurat.
Kebanyakan tangan membuat senjata kurang barel dirampoki, karena proses mengaduk-aduk sulit untuk menciptakan dalam situasi di mana improvisasi diperlukan.
senjata Improvised umumnya menggunakan pipa air atau pipa baja untuk barel. pipa Steel akan membuat laras senapan sangat efektif, dan pipa baja akan menjadi sangat baik laras pendek. Untuk laras senapan, pipa baja tidak terlalu efektif.
Sebuah keprihatinan pilihan penting apa jenis improvisasi sekaliber Anda akan menggunakan senjata api, namun yang harus ditentukan oleh apa amunisi Anda siap diakses. 0,357 amunisi. 3 / 4 "pipa akan mengadakan 12 gauge amunisi senapan dan 1 / 4" pipa akan mengadakan 0,380, 9mm, .38.The Firing Pin
Hati-hati dengan langkah ini karena primer sangat sensitif tekanan. Karena itu, ketika kau menyerang primer keras, itu meledak. Kata primer berasal dari "ledakan primer", yang berarti zat ini adalah bahan peledak yang meledakan pertama dan bertanggung jawab untuk meledakkan muatan (besar) sekunder.
Tanpa asap mesiu di sisi lain, merupakan bahan yang sangat aman. mesiu ini bisa aman disimpan, diangkut dan dibakar. Tanpa asap mesiu hanya berguna (dan berbahaya) ketika dinyalakan dalam ruang tertutup, yaitu: ketika dinyalakan di dalam kartrid amunisi.
Segment namun dilindungi balik dinding logam tipis. Tugas utama dari pin pembakaran menyerang bahwa dinding logam tipis cepat dan keras. primer adalah tekanan sensitif. Bila dipukul dengan pin menembak, primer akan meledak, yang akan membuat api, menyalakan bubuk pistol berasap.

Homemade Gun Black Powder

Blok Sungsang
Setelah bubuk berasap dinyalakan, bedak akan menciptakan jumlah gas yang luar biasa. Gas ini akan mendorong peluru itu keluar dari bagian depan pistol. Anda harus memastikan bahwa gas tidak mendorong kartrid casing keluar bagian belakang senjata api, karena ini bisa menjadi mematikan bagi orang penembakan senjata.
Bagian belakang senjata api ini disebut sebagai sungsang tersebut. Untuk mencegah kartrid casing dari keluar melalui sungsang itu, pelanggaran harus diblokir entah bagaimana. Fungsi digunakan untuk untuk ini disebut blok sungsang.
Dalam membangun Anda improvisasi senjata api, blok sungsang adalah bagian yang paling sulit dan dapat sangat bervariasi. sepotong Ini dapat dimasukkan dari apapun terlihat kokoh dan tersedia. Ini adalah bagian yang sangat rumit karena harus memblokir sungsang sementara memungkinkan akses pin menembak ke primer.
Salah satu contoh umum dan bentuk yang baik dari sebuah blok sungsang adalah topi pipa dasar dengan lubang dibor ke dalamnya untuk pin menembak.The Trigger
Hal ini diperlukan untuk menembakkan pin untuk menyerang primer yang cepat dan keras. Cara terbaik untuk menyelesaikan tugas ini adalah untuk membuat pin sisa pembakaran alami terhadap primer dan menggunakan kekerasan beberapa untuk menarik pelatuk dari primer.
Gaya ini biasanya terdiri dari satu set karet gelang atau karet yang kuat atau satu set logam mata air. Item ini tertarik ke pin menembak dan pin menembak ditarik kembali. Ketika pin menembak dilepaskan, pin pemogokan primer dan menyebabkan pistol untuk menembak.
Dalam senjata api kualitas produksi, blok biasanya ditempatkan dalam bagian depan menembakkan pin untuk mencegah pembuangan disengaja jika pin menembak dipukul atau jika senjata tersebut terjatuh. Sangat sedikit improvisasi senjata akan memiliki alat tersebut. Harap berhati-hati!Peringatan dan Disclaimer
SEBAGAI LAIN DI ATAS, ATAS MAJELIS improvisasi GUN BISA LEAD ATAS MASALAH SERIUS DALAM DUA CARA:
1. Pistol bisa marah sebuah rezim totaliter di mana Anda tinggal, menyebabkan rezim untuk memenjarakan atau membunuh Anda.
2. Jika Anda bahkan membuat kesalahan terkecil selama perakitan Anda, hukum fisika dapat melukai atau membunuh Anda.
Untuk mencegah bahaya pertama, pastikan untuk penelitian semua peraturan daerah, undang-undang negara bagian dan federal, dimanapun Anda berada sebelum terlibat dalam jenis proyek.
Untuk mencegah bahaya kedua, sebagai tertentu mungkin bahwa Anda memahami setiap langkah yang kita pakai. Pikirkan dengan hati-hati tentang kekuatan-kekuatan yang terlibat dan petunjuk yang mereka hadapi. Jika Anda memiliki lebih dari satu putaran amunisi dan senjata api uji dapat Anda seharusnya. Uji api dengan melampirkan dengan kuat ke sebuah pohon atau benda lain besar dan menembak dari jarak dengan tali terpasang untuk memicu.
Senjata api dan senjata mengakhiri zaman kegelapan dan membawa kita ke zaman kesetaraan sipil: memajukan kehidupan, kebebasan dan mengejar kebahagiaan. Berhati-hatilah bahwa Anda tidak kehilangan hak istimewa mereka dengan menangani ceroboh Anda improvisasi pistol.

NB
Anda dapat membuat mesiu atau

Anda dapat membuat mesiu atau "red_samurai" dari:

1. Kalium Nitrat, KNO3 alias, sendawa, pupuk juga dapat berisi KNO3.
2. Belerang, alias belerang, tidak yakin di mana untuk mendapatkan ini dari, itu serbuk berwarna kuning.
3. Arang, kayu alias dibakar, batu bata BBQ

Atau, jika Anda tidak bisa mendapatkan belerang, campuran KNO3 th dengan gula putih. Arang Tidak perlu ditambahkan ke. Patassium Nitrat dan gula juga merupakan granat asap yang baik / propelan roket.


red_samurai

resep ini adalah untuk muzzleloaders saja, hal ini belum berasap
75% sendawa sulfur 15% 10% arang (DENGAN BERAT)

sendawa dapat ditemukan apapun dari kemasan dingin untuk pupuk ke toko obat untuk acar daging.

enoupgh beruntung belerang im untuk dapatkan dari rel kereta api, dengan dekatnya belerang. Jika Anda tidak yang beruntung Anda mungkin harus memesannya.

arang JANGAN menggunakan batu bata bbq menghasilkan bubuk kualitas sangat rendah, willow charcaol murni dimaksudkan untuk artis terbaik, willow dimasak thouroughly akan bekerja dengan baik

50/50 gula alternatif dan sendawa merupakan zat yang sama sekali berbeda tidak untuk digunakan dengan senjata apapun. tetapi menyenangkan bagi hanya bertiup segalanya

Perahu Nabi Nuh Ditemukan di Pegunungan Ararat


BISMILAHIR RAHMANIR RAHIIM
Bagi umat Islam yang pernah membaca sejarah 25 Nabi dan Rasul, pastinya mengetahui tentang kisah Nabi Nuh AS. Ia diutus oleh Allah SWT untuk mengajak kaumnya menyembah Allah SWT. Dan, selama lebih dari 900 tahun berdakwah kepada tiga generasi dari kaumnya, Nabi Nuh AS hanya mendapatkan pengikut sebanyak 70 orang dan delapan anggota keluarganya.
Nabi Nuh AS berdakwah siang dan malam, namun kaumnya tak juga mau menerima kehadirannya sebagai pesuruh Allah SWT. Hingga akhirnya, ia memohon kepada Allah agar kaumnya yang suka membangkang itu diberikan pelajaran agar mereka mau menyembah Allah. Doanya pun dikabulkan oleh Allah SWT. Ia diperintahkan untuk membuat sebuah kapal sebagai persiapan bila siksa Allah telah datang berupa banjir. Di dalam kapal tersebut, nantinya diikutsertakan pula semua spesies binatang secara berpasang-pasangan.
Setelah semuanya telah siap, pengikut Nabi Nuh dan hewan-hewan telah naik ke kapal, tak lama kemudian turunlah hujan lebat sehingga mengakibatkan banjir besar. Selain mereka yang berada di atas kapal, tak ada yang selamat dari banjir tersebut. Dan, ketika banjir telah reda, kapal Nabi Nuh kemudian terdampar (berlabuh) di sebuah bukit yang tinggi (al-Judy). Peristiwa ini secara lengkap terdapat dalam Alquran Surah Nuh ayat 1-28 dan Hud (11) ayat 25-33, 40-48, dan 89. Cerita serupa juga terdapat dalam berbagai surah lainnya dalam Alquran.
Peristiwa banjir besar yang melanda umat Nabi Nuh ini tidak hanya terdapat dalam Alquran. Pada agama lain pun, seperti Kristen juga diceritakan peristiwa serupa.
Peristiwa banjir yang menenggelamkan umat Nabi Nuh itu, kini telah merebak ke seantero dunia. Para peneliti arkeologi berlomba-lomba mengungkap kebenaran cerita itu dengan meneliti tempat berlabuhnya kapal Nuh tersebut.
 Deck Kapal Nabi Nuh

Seorang warga Schagen, Belanda, Johan Huibers, membuat replika kapal Nabi Nuh sekitar  tiga tahun lalu. Meski, saat itu masyarakat mengecapnya “gila”, ia tetap meneruskan proyeknya itu. Proyeknya tersebut diklaim sebagai pembuktian kesetiaaan imannya kepada Tuhan dan ajaran-Nya.
Bukan hanya kisah Huibers tadi yang terinspirasi dari kisah Nabi Nuh. Tapi, cerita tentang bahtera (kapal) Nabi Nuh telah berpuluh tahun menjadi inspirasi maupun perbincangan di kalangan awam, arkeolog, dan sejarawan dunia. Hasil temuan mereka pun masih menjadi kontroversi dan belum berhasil mengungkap misteri yang sebenarnya tentang di mana kapal Nuh terdampar.
Kabarnya, sejumlah peneliti telah menemukan bukti-bukti valid tentang keberadaan kapal Nuh itu. Melalui penelitian selama beratus-ratus tahun dan mengamati hasil foto satelit, salah satu situs yang dipercaya sebagai jejak peninggalan kapal tersebut terletak di pegunungan Ararat, Turki, yang berdekatan dengan perbatasan Iran. Pemerintah Turki mengklaim 3500 tahun kemudian bangkai kapal tersebut ditemukan pada 11 Agustus 1979 di wilayahnya. Bahkan, situs ini telah dibuka untuk umum dan menjadi objek wisata. Kini, Gunung Sabalan di Iran, yang terletak 300 km dari situs pertama, juga tengah diselidiki.
Berbagai cara pembuktian pun dilakukan. Seperti yang terlihat dari foto-foto lansiran situs noahsark-naxuan.com, di lokasi itu tampak sebuah bentuk simetris raksasa seperti cekungan perahu. Diduga, tanah, debu, dan batuan vulkanis yang memiliki usia berbeda-beda telah masuk ke dalam perahu tersebut selama bertahun-tahun sehingga memadat dan membentuk sesuai bentuk perahu. Di sekitarnya ditemukan pula jangkar batu, reruntuhan bekas permukiman, dan ukiran dari batu.
Memanfaatkan peta satelit Google Earth, lokasi situs perahu Nabi Nuh itu terletak pada ketinggian sekitar 2000 dpl (dari permukaan laut). Lokasinya berada di kaki bukit yang agak rata. Sedangkan, di daerah sekitarnya masih ada lembah raksasa yang memiliki ketinggian jauh lebih rendah.
Berdasarkan hal tersebut, perahu Nabi Nuh diperkirakan mendarat pada saat banjir masih belum benar-benar surut. Hal ini juga menunjukkan bahwa kondisi topografi di sekitar situs perahu Nabi Nuh sangat mendukung untuk terjadinya banjir besar.
Keberadaan kapal Nuh di pegunungan Ararat itu diyakini para peneliti arkeologi sebagai penemuan paling heboh di dunia, selain Mumi Firaun dan Piramida. Sebab, penelitian itu dilakukan ratusan kali dengan melibatkan para pakar dan ahli geologi, arkeologi, dan pesawat luar angkasa untuk mengawasi dan memotret pegunungan Ararat. Dan, ‘penemuan’ itu dianggap paling heboh dan teramat berharga, karena peristiwa itu terjadi lebih dari 5000 tahun lalu.
Di sekitar objek tersebut, juga ditemukan sebuah batu besar dengan lubang pahatan. Para peneliti percaya bahwa batu tersebut adalah drogue-stones. Pada zaman dulu, batu tersebut biasanya dipakai pada bagian belakang perahu besar untuk menstabilkan perahu. Para peneliti juga menemukan sesuatu yang tidak lazim pada batu tersebut, yakni adanya sebuah molekul baja yang diperkirakan berusia ribuan tahun lalu dan dbuat oleh tangan manusia. Karena itu, mereka meyakini, tempat tersebut adalah jejak pendaratan perahu Nuh.

Dari beberapa foto-foto yang dihasilkan, lokasi pegunungan Ararat itu memang menunjukkan adanya sebuah perahu yang sangat besar. Ukuran perahu itu diperkirakan memiliki luas 7.546 kaki dengan panjang sekitar 500 kaki, lebar 83 kaki, dan tinggi 50 kaki.
Baidawi, salah seorang peneliti Muslim menjelaskan, ukuran kapal itu sekitar 300 hasta (panjang sekitar 50 meter dan luas 30 meter) dan terdiri atas tiga tingkat. Di tingkat pertama, diletakkan binatang-binatang liar dan yang sudah dijinakkan. Lalu, pada tingkat kedua ditempatkan manusia, dan yang ketiga burung-burung.
Ada juga yang berpendapat, kapal Nuh itu berukuran lebih luas dari sebuah lapangan sepak bola. Luas pada bagian dalamnya cukup untuk menampung ratusan ribu manusia. Dan, jarak dari satu tingkat ke tingkat lainnya mencapai 12 hingga ke 13 kaki. Juga, hewan-hewan dari berbagai spesies itu jumlahnya diperkirakan mencapai puluhan ribu ekor. Menurut Dr Whitcomb, dalam perahu itu terdapat sekitar 3.700 binatang mamalia, 8.600 jenis itik/burung, 6.300 jenis reptilia, 2.500 jenis amfibi, dan sisanya umat Nabi Nuh. Adapun berat perahu itu diprediksikan mencapai 24.300 ton.
kapal-nabi-nuh1Menurut sejumlah penelitian, perahu Nabi Nuh itu diperkirakan dibuat sekitar tahun 2465 SM (Sebelum Masehi). Dan, beberapa sarjana berpendapat, perahu Nabi Nuh itu dibangun di sebuah tempat bernama Shuruppak, yaitu sebuah kawasan yang terletak di selatan Irak.
Jika ia dibangun di selatan Irak dan akhirnya terdampar di Utara Turki, kemungkinan besar bahtera tersebut telah terbawa arus air sejauh kurang lebih 520 km.
Kebenaran penemuan itu masih diperdebatkan banyak pihak. Namun, sejumlah peneliti percaya bahwa pegunungan Ararat adalah tempat berlabuhnya kapal Nuh. Alquran tidak menyebutkan nama sebuah gunung kecuali nama al-Judi, yang berarti sebuah tempat yang tinggi.
Pegunungan Ararat dikenal sebagai gunung yang unik di Turki. Keunikannya hampir setiap hari akan tampak pelangi dari sebelah utara puncak gunung. Di Turki, pegunungan Ararat ini dikenal pula sebagai salah satu gunung yang memiliki puncak terluas di dunia dan tertinggi di Turki. Puncak tertingginya mencapai 16,984 kaki dpl. Sedangkan, puncak kecilnya setinggi 12,806 kaki. Menurut para ahli, jika seseorang berhasil menaklukkan puncak besarnya, mereka akan menyaksikan tiga wilayah negara dari atasnya, yakni Rusia, Iran, dan Turki.Wa Allahu A’lamu. (sya/berbagai sumber/republika)


Kamis, 06 September 2012

SUMBA TIMUR - HAHARU - PRAIBAKUL


                                                                Writed By : Jekson Hamba Pulu
I.    MENGGALI SEJARAH 
A.    Sejarah Lahirnya Sumba

Konon nenek moyang orang Sumba dikisahkan berasal dari Paraing Wunga (Tanjung Sasar). Dimana dikisahkan perjalanan nenek moyang orang Sumba berawal dari Mekah (Timur Tengah) melewati Malaka (Malaisya), Bangka, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores (Ende-Manggarai) kemudian dalam pelayaran terdampar di Tanjung Sasar (Hahar). Yang istilahnya masih dipertahankan sampai sekarang oleh orang Haharu Asli: “Makah-Tabakul, Malaka-Tana Bara, Ende-Ambarai”,yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia: Mekah yang membesarkan kita, Malaisya Tanah Putih, Ende-Manggarai.  Dari ungkapan diatas dapat di artikan bahwa perjalanan nenek moyang orang Sumba (Lii Marapu) berawal dari Mekah/ Timur Tengah (mungkin berawal dari runtuhnya Menara Babel*) kemudian berlayar menggunakan rakit bambu dalam bentuk armada besar, melewati India, kemudian ke Selat Malaka (singga ke Malaisya), singga ke Ende-Manggarai dan sampai ke Tanjung Sasar.

 Pendaratan oleh suku yang ada sekarang ini yaitu golongan aliran Marapu (Lii Marapu). Dalam pendaratan, diatur strategi pengepungan Tana Humba sebagai berikut: 
  • Kelompok I mendarat di Haharu Malai Kataka Lindi Watu, terdiri dari 2 rombongan.    
  • Ø  Rombongan I terdiri dari 8 buah rakit raksasa, 8 x 4 suku/kabihu = 32 kabihu/suku/marga dibawah pimpinan:
    1.      Umbu Walu Mandoku
    2.      Umbu Walu Mandanga
    3.      Umbu Walu Haharu I Njata (suku/kabihu Kanatangu)
    4.      Umbu Walu Njongu I Kuhi I Watu
    5.      Umbu Karakapu I Kababa (suku/kabihu Kanatangu)
    6.      Umbu Ondangu Ratu Djawa
    7.      Umbu Karanja Rowa Ratu (suku/kabihu Karunggu Watu) dan
    8.      Umbu Hili Baba Hili Ndahi (suku/kabihu Ana Maeri). 
    Ø  Rombongan II terdiri dari tujuh buah rakit raksasa. 7 x 4 suku/kabihu = 28 suku/kabihu besar (karonggu), dibawah pimpinan:
    1.      Umbu Anda Mangu Langu
    2.      Umbu Meta Mangu Ndolungu didampingi oleh Mahumbu Mambua
    3.      Umbu Rere Ana Lodu,
    4.      Rambu Reri Ana Wulangu,
    5.      Umbu Nyamba Hawungu Ratu Nggai,
    6.      Umbu Pongo Kawa Nggodu Laki
    7.      Umbu Tla Nla.
                Suku yang pegang Dewa Kilat (Marapu kaballa) ialah Umbu Pambalu Robu Ndilu  Lauku Boku Ma Wamaru. Ungkapan perjalanan Pihu Ndhi Lauru, Awang Walu Ndhi, artinya mereka berasal dari 7 lapis laut (bawah) 8 lapis awan. Ini pengertian primitif, yang dimaksud ialah tiap pulau yang mereka lalui dianggap satu lapis langit yaitu daratan Malaka, Bangka, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba (8 lapis). Sedangkan 7 lapis laut (pihu ndhi lauru) ialah Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Banyuwangi, Selat Bali, Selat Alas, dan Selat Sumba.
     
    Untuk Sumba Timur, Tana Walu Ndawa Awangu Walu Ndni (8 daratan dan delapan selat) yaitu Mlaka, Sunda, Banyuwangi, Bali, Alas, Sape, Lambata, dan Sumba.
    ·         Kelompok II mendarat La Panda Wai La Mananga Bokulu.
    Ø  Terdiri dari 12 buah rakit (12 x 4 kabihu = 48 kabihu/suku/marga) di bawah pimpinan:
    1.      Umbu Meha Nguru Meha Taku,
    2.      Umbu Wulangu Tarandima Pati Hanggu,
    3.      Tara Nggaha Mbapa Tungga Pira Maliti.
    ·         Kelompok III mendarat di Wula Waijilu Hongga Hilimata (muara sungai Wula)
    Ø  Terdiri dari 3 buah rakit raksasa (3 x 4 kabihu/suku) di bawah pimpinan:
    1.      Umbu Huki Dewa (julukan jabatannya Jangga Ndewa Talu Ura (.....selaku Kepala Staf Angkatan Perang Menteri Pertahanan) didampingi oleh Hakelu Kahewa Mbolu Pati Randa Bara Kadu (kabihu/suku Kaliti),
    2.      Umbu Ma Humbali Ma Hambalu (kabihu/suku Nipa) dan
    3.      Umbu Debu Rara Ratu Umba (kabihu/suku Ana Umb).

    ·         Kelompok IV mendarat di Mbjiku Padua Kambata Kundurawa
    Ø  Terdiri dari enam rakit (6 x 4 kabihu/suku = 24 kabihu/suku) di bawah pimpinan:
    1.      Umbu Nggodu Nggaura Ndeta Laki didampingi oleh Umbu Leli Ngadu Tidahu Kondaru
    2.      Ma Kombu Ma Lapu (kabihu/suku Kombu).
                Julukan dari Pantai Selatan karena banyak agas adalah Tidahu Tawui Karambua Pawutu. Julukan untuk seluruh Lewa Tidahu: i Leli i Ngadu i Tidahu i Kuandaru. Karena Umbu Huki Dewa selaku Menteri Pertahanan melakukan pemeriksaan dan mengatur penyerangan terhadap suku-suku yang sudah berada lebih dahulu. Secara serentak dalam peperangan/pertempuran dilakukan pembunuhan massal terhadap suku/kabihu, bila perlu seluruh isi paraingu. Segala harta kekayaan berupa barang antik (piring porselen warna putih biru buatan Tiongkok masa Dinasti Han), barang dari tembaga, guci buatan purbakala dikuburkan bersama-sama. Dalam keyakinan aliran kepercayaan Marapu, haram untuk mengambil atau memiliki harta jarahan dalam perang terbuka, barangsiapa yang melanggarnya akan mati atau turunan dan paraingunya akan musnah (natumbunya kanduru kandangu). Karena itu terdapat pekuburan kuno berisi guci, piring porselen antik (kawinga ndai) dan logam lainnya di seluruh wilayah Sumba pada umumnya dan Sumba Timur khususnya.
                Jumlah kelompok terakhir yang mendiami Tana Humba hingga saat ini adalah 9 jabatan Aliran Kepercayaan  (9 x 4 buah rakit = 36 buah rakit) ditumpang oleh 9 x 4 suku/kabihu = 144 suku/kabihu. Dalam sejarah perkembangan kabihu/suku, ada yang musnah dan ada yang bertambah karena dalam satu suku orang bersaudara membentuk suku baru tersendiri akibat pertentangan gagasan. Menurut penelitian sejak tahun 1949 sampai 1980, di Sumba Timur terdapat sekitar 200 kabihu/suku dan nama Marapu sekitar 150 Marapu karena ada kabihu/suku yang pecah dari suku asalnya tetapi nama leluhurnya tetap diakui dalam suku yang dibentuk baru.
                Setelah Sumba Timur dan Sumba Barat dikuasai oleh suku-suku yang baru datang maka pimpinan tertinggi rombongan dari 36 buah rakit masing-masing 36 x 4 (144) suku/kabihu (angka Marapu: 1 + 4 + 4 = 9 jabatan, 1 jabatan Ratu/Imam dan 8 jabatan jasmani atau Maramba Tau Mawalu. yaitu delapan sifat luhur seorang pimpinan atau sultan dalam memimpin negara/bangsa; dikutip dari Kertagama) merencanakan suatu Musyawarah Besar Hukum Adat oleh seluruh suku (144 suku) dalam enam tahap.
    A.    Tau paita dan asal nama Sumba
    Menurut prasejarah, pulau Sumba juga telah didatangi dan dihuni oleh beberapa golongan sebagai berikut:
    ·         Golongan I: Tau Paita (penduduk Melayu Purba). Ungkapan Tau Paita (Tau: orang, Paita: pahit; kata Paita berasal dari Majapahit) Golongan ini badannya tinggi , berambut keriting, dan sadis.
    ·         Golongan II, badan besar, tegak berjalan, berbulu, rambut keriting. Sedangkan wanitanya besar dan susunya panjang, disebut juga golongan manusia Molmungga (dialek Haharu). Minimongga berarti orang hutan raksasa (bahasa Latin).
    ·         Golongan III, berbadan besar dan berbulu baik pria maupun wanita, berjalan bungkuk dengan kedua tangan dan kaki merangkak (pangga bei), julukannya: Miau Rumba (kucing hutan raksasa).
    Terungkap dalam bahasa Sumba klasik tentang Tau Paita (Melayu Purba) tiap kepulauan Indonesia. Golongan Tau Paita pada tiap-tiap pulau dengan namanya sbb:
    1. Tau paita di Pulau Andalas dipimpin oleh Kapu Ndala atau suku Humbas-Mandailing
    2. Tau paita di Pulau Jawa dipimpin oleh Umbu Jawa Meha atau suku Jawa
    3. Tau paita di Pulau Bali dipimpin oleh Umbu Mbali atau suku Bali
    4. Tau paita di Pulau Lombok dipimpin oleh Umbu Ruhuku atau suku Sasak
    5. Tau paita di Pulau Bima dipimpin oleh Umbu Ndima atau suku Bima
    6. Tau paita di Pulau Sulawesi dipimpin oleh Umbu Makaha atau ru suku Makassar
    7. Tau paita di Pulau Flores dipimpin oleh Umbu Kawau atau suku Kawau
    8. Tau paita di Pulau Ternate dipimpin oleh Umbu Taranati atau suku Ternate
    9. Tau paita di Pulau Ambon dipimpin oleh Umbu Am-Bo-niti atau suku Ambon
    10. Tau paita di Pulau Irian dipimpin oleh Umbu Panggora atau suku Panggora
    11. Tau paita di Pulau Timor dipimpin oleh Umbu Nggodu Timiru atau suku Timor
    12. Tau paita di Pulau Rote dipimpin oleh Umbu Roti atau suku Rote
    13. Tau paita di Pulau Hawu dipimpin oleh Umbu Hawu Meha atau suku Hawu
    14. Tau paita di Pulau Sumba dipimpin oleh Umbu Humba Meha atau suku Sumba
                Awalnya pulau sumba belum memiliki nama. Umbu Humba Meha merupakan leluhur orang sumba yang berjaya dan memiliki kekuatan yang maha dasyat (Ma Mbiha) sehingga dapat meguasai pulau sumba tetapi bukan merupakan manusia pertama di pulau Sumba. Untuk mengenang beliau sehingga pulau tempat ia berada dan berkuasa di sebut Tana Humba.
    Umbu Humba Meha masih memiliki hubungan dara dengan Umbu Hawu Meha yang berada di Sabu (Suku Hawu). Itulah sebabnya perasaan persaudaraan antara kabihu Humba dengan kabihu Hawu erat sekali. Mereka sudah cerdas dalam bertani, peralatannya sangat sederhana yaitu kapak batu tak bertangkai (kataka ndaningu bubungu), tajak dari tulang rebis binatang berkaki empat (pariku rii karaha banda), pisau dari belahan bambu (kahidi kawita au), dan betel batu hitam (watu tundungu) untuk membelah kayu besar, memecahkan batu.

    B.     Matawai mahu Pada Njara Hamu
    Ungkapan ini nama julukan sebuah taman (Paraing Hawala) di mana manusia pertama (Kawunga Dadu Tau) yaitu Umbu Ndelu Pa-unggulu dan Rambu Kahi Pa-karahangu. Julukan keindahan taman ini: Loku Leu Langga Tana Oi ha, yang artinya suatu taman dengan kelimpahan untuk kebutuhan manusia. Di tengah taman (Loku Leu Langga) mengalir 4 batang mata air (2 batang airnya berwarna keemasan (Amahu Rara) dan dua batang airnya bening (perak) (Amahu Bara) dan Tambura Bara, disimpulkan dengan julukan: Matawai Amahu. Sedangkan julukan: Tana Oi ha, taman yang ditumbuhi bermacam pohon buah-buahan dan rerumputan untuk kebutuhan manusia atau hewan (Njara Hamu).
    Yang paling mendalam arti ungkapan: Matawai Amahu Pada Njara Hamu adalah dalam suatu kehidupan sejahtera, adil, makmur baik manusia maupun kejadian lainnya (Lori Hanggale Hawola Tera la katiku natoma la kamiti Reggu Pa-boru nda natoma la karoka) cukup sandang, pangan dan papan. Dalam ungkapan Njara Hamu menurut tradisi bahwa dalam pemberian nama-nama hewan, burung, atau serangga, maka yang pertama muncul di hadapan Umbu Ndelu Paunggulu adalah Kuda (Njara) dan yang kedua adalah Anjing (Ahu Miti Lama).
    Untuk mengenang atau memperingati taman ini (Loku Leu Langga Tana Oi ha) dalam musyawarah adat I di Haharu Malai (Tanjung Sasar) didirikan Katoda Pahomba Tana suatu onggokan mesbah dengan julukan: Matawai Amahu Pada Njara Hamu, suatu ikrar/tekad untuk membangun Sumba (Tana Humba) untuk mencapai suatu masyarakat yang adil, makmur, sejahtera dan damai, berjiwa gotong royong, keadilan sosial yang merata (ungkapan: Duanya Na Iuhi Mihi Mbaru Duanya Na Wai Wolu Langga, Tidak ada jurang yang menyolok antara kaya dan miskin). 
     
    II. GAMBARAN UMUM   
    A.    Sumba Timur
     
    Sumba Timur merupakan sebuah kabupaten dalam NKRI yang merupakan salah satu wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Dengan luas wilayah Sumba Timur melcapai 7000,5 Km2. Sumba Timur dibagi lagi dalam kecamatan dan kelurahan. Sumba Timur terdiri dari 22 kecamatan, yang meliputi: Lewa, Ngahu Ori Angu, Lewa Tidahu, Katala Hamu Lingu, Tabundung, Pinupahar,Paberiwai, Karera, Matawai Lapau, Kahaungu Eti, Mahu Ngadu Ngala, Pahunga Lodu, Wula Waijelu, Rindi, Umalulu, Pandawai, Kambata Ma Pambuhangu, Kota Waingapu, Kambera, Haharu, dan Kanatang.

    A.    Kecamatan Haharu
    Kecamatan Haharu terletak di pulau Sumba tepatnya di sebelah utara Kabupaten Sumba Timur dengan ibu kota kecamatan di desa Rambangaru. Umumnya disepanjang utara berbukit dan curah hujan yang sangat rendah dan tidak merata tiap tahun. Dimana musim hujan relative lebih rendah dibandingkan musim kemarau. Pembagian Wilayah adminitatif Kecamatan Haharu adalah sebagai berikut:
    1.      Luas wilayah
    Luas wilayah Kecamatan Haharu: 601,5 Km2.
    2.      Batas wilayah
    Batas-batas wlayah di Kecamatan Haharu Menurut PP No. 40 Tahun 1992, Kecamatan Haharu berbatasan dengan:
    ·         Sebelah Utara berbatasan dengan    : Selat Sumba
    ·         Sebelah Selatan berbatasan dengan : Kecamatan Lewa & Kecamatan GOA
    ·         Sebelah Timur berbatasan dengan   : Kecamatan Kanatang
    ·         Sebelah Barat berbatasan dengan : Kecamatan Lewa & Kabupaten Sumba Tengah
    3.      Jumlah Desa, Dusun, RT/RW dan Rumah Tangga
    Kecamatan Haharu terdiri 7 Desa, 15 Dusun, 30 RW, 75 RT dan 1.401 Rumah Tangga denagn kepadatan penduduk 9 orang/ Km2. 7 Desa yang menjadi bagian dari wilayah Kecamatan Haharu meliputi: Desa Rambangaru, Desa Praibakul, Desa Mbatapuhu, Desa Kadahang, Desa Wunga, Desa Napu, dan Desa Kalamba.
    4.      Jumlah penduduk
    Jumlah penduduk Kecamatan Haharu mencapai 5.667 Jiwa.
    5.      Data administratif
    Tabel 1. Data administratif Kecamatan Haharu Tahun 2009
    No.
    Nama Desa
    Ibu Kota
    Luas
    Wilayah
    Penduduk
    Sekolah
    Jumlah
    L
    P
    SD
    SMP
    1
    Rambangaru
    Rambangaru
    61,4 Km2
    1525 org
    769
    756
    1
    1
    2
    Praibakul
    Praibakul
    105 Km2
    762 org
    398
    364
    1
    -
    3
    Mbatapuhu
    Wui
    212,4Km2
    938 org
    480
    458
    1
    -
    4
    Kadahang
    Kadahang
    23,5Km2
    711 org
    366
    345
    1
    -
    5
    Wunga
    Umapauhi
    22,4 Km2
    652 org
    420
    388
    1
    -
    6
    Napu
    Napu
    142,6Km2
    808 org
    339
    313
    2
    1
    7
    Kalamba
    Kalamba
    34,2 Km2
    271 org
    135
    136
    1
    -
    Sumber: BPS Sumba Timur 2009

    Tabel 2. Data Panduduk menurut Agama dan Aliran di Kecamatan Haharu Tahun 2009
    No.
    Nama Desa
    Protestan
    Katolik
    Islam
    Budah
    Hindu
    Marapu
    1
    Rambangaru
    620
    160
    42
    -
    -
    703
    2
    Praibakul
    382
    14
    3
    -
    -
    363
    3
    Mbatapuhu
    769
    -
    -
    -
    -
    169
    4
    Kadahang
    485
    8
    12
    -
    -
    147
    5
    Wunga
    125
    50
    -
    -
    -
    536
    6
    Napu
    435
    62
    -
    -
    -
    311
    7
    Kalamba
    120
    -
    -
    -
    -
    15
    Sumber: Kantor kecamatan Haharu 

    Tabel 3. Objek Wisata di Kecamatan Haharu Tahun 2009
    No.
    Objek Wisata
    Jenis Wisata
    Lokasi
    1
    Kampung Wunga
    Seni Budaya
    Wunga
    2
    Patamawai
    Gua Alam
    Mbata Puhu
    3
    Kampung Napu
    Seni Budaya
    Napu
    4
    Wai Mulung
    Alam
    Kadahang

    C.    Desa Praibakul
    1.  Sejarah singkat
    Praibakul berasal bahasa Kapunduk, yaitu gabungan dari 2 kata:  Paraing yang berarti Kerajaan  dan Bakul yang berarti Besar. Sehingga Praibakul dapat diartikan sebagai suatu kerajaan besar dengan Istana yang megah. Pada mulanya praibakul menganut sistem kerajaan (Pareng) dengan pucuk pimpinan dari seorang raja (Maramba). Kepemimpinan seorang raja diwariskan turun temurun kepada keturunan raja (Ana Maramba).
    Raja-raja yang pernah berkuasa di Praibakul Tiadk boleh disebutkan namanya (Maramba Mbiha). Karna menurut cerita jika ada yang bias mengetahui nama dari seorang raja yang menjabat pada waktu itu maka batu Kubur raksasa sekalipun bias kita tarik hanya dengan tali kulit pohon pisang. Jika di beritahukan namanya oleh orang yang lebih tua hanya diberikan panggilang berdasarkan nama hambanya (Ngara Hunga Na). Nama raja-raja praibakul yang diketahui diantaranya:
    Umbu nai Taku (nama aslinya tidak boleh disebutkan*). Sedangkan bapak dan nenek dari Umbu nai Taku belum diketahui. Umbu nai Taku memiliki 2 anak laki-laki, yaitu Umbu Jangga Tera dan Tamu Umbu Kadambu Nggeding. Kemudian Tamu Umbu Kadambu Nggeding memiliki seorang anak: Umbu Kudu Praibakul dan Umbu Kudu Praibakul memiliki 2 orang anak, yaitu Umbu jevon dan Umbu Bintang. Belum berkeluarga saat ini.
    Kerajaan-kerajaan mula-mula sebelum lahirnya Kapunduk Praibakul dan Kapunduk Raambangaru meliputi: Langarut/ la tumbuk (tempat meninggalnya 2 orang anak raja/ ana maramba), kemudian pindah ke Prai Majangga, kemudian Prai Malinjak, ke praikaroku dan sekarang di Kapunduk Rambangaru. Semboyan yang biasa digunakan orang Kapunduk:
    ü  “Kapunduk Majangga mehang Hanggul” (Semua adalah Kepunyaan atau milik dariKapunduk Prai Majangga )
    ü  “Kapunduk Hapit Lawang Harata” (Kapunduk dengan jumlah yang sangat sedikit  Bisa melawan Ribuan Musuh Perang)
    Perang suku yang pernah terjadi dan menjadi suatu cerita kemasyuran dan kekuasaan Kapunduk adalah ketika seorang gembala kerbau (ma pawing karambo) melawan ribuan orang musuh dari Kerajaan Soru. Kisahnya berawal ketika seorang perampok ulung dari Kerajaan Soru, Kalola Banju Mara yang terkenal dengan kehebatan dan kekebalan (ning paboru na) merampok hewan ternak raja kapunduk secara berulang-ulang. Sehingga pada suatu waktu diketahui oleh seorang kabihu Ana Macua (kabihu maramba) yang bernama Tak Njuru Mai yang juga terkenal dengan kehebatan dan kekebalannya. Akhirnya dengan menggendarai seekor kuda yang di beri nama “Pahihung Matok”. Tak Njuru Mai Memburu (namat) Kalola Banju Mara. Kemudian mereka bertemu di Kampung Talicu di Prailangina dan berkelahi adu kekuatan serta kekebalan. Akhirnya dimenangkan oleh Tak Njuru Mai dan memenggal kepala perampok itu dan di bawa ke kapunduk Rambangaru. Hingga saat ini kepalanya masih di simpan di Uma Andung rumah tempat merencanakan strategi untuk berperang/ menyerang mesu (pabera).
    Mendengar kematian orang kepercayaannya mati terbunuh, raja Soru (Horu) tidak tinggal diam. Dengan mengerahkan ribuar pasukannya mereka datang mengepung Prai Majangga yang dikelilingi pagar batu (kal mbat) dengan ketinggian sekitar 5 meter dan lebar 2 meter serta memiliki jendela kecil untuk menembaki musuh dengan meriam tumbuk.
    Kedatangan musuh tidak diketaui oleh orang-orang di Prai Majangga. Ada seorang gembala (ma pawang karambo) yang terkenal dengan benyak kutu/ telur kutu (dang til wucu) sedang meminumkan air pada kudanya, tiba-tiba mendengar suara dari pohon besar yang tidak lain adalah penunggu pohon besar (tau tana) yang member tahukan bahwa prai majangga telah dikepung musuh. Dan tau tana itu memberikan kekuatan/ pegangan (paborung) kepada gembala itu. Hanya sendiri ia pergi menghadapi ribuan musuh dari kerajaan Soru. Ketika ia keluar dari pint gerbang, tiba-tiba saja semua pagar batu dan semua kayu cendana (sandlewood) berubah menyerupai manusia (pahada taung) dan menyerang pasukan dari Soru. Karena ketakutan mereka lari terbirit-birit bahkan saling membunuh. Akhirnya pada saat itu juga ribuan orang pasukan dari Kerajaan Soru semuanya tewas di tempat. Sehingga sampai saat ini tempat tewasnya pasukan-pasukan tersebut di beri nama Ratu Pawela karena pasukan-pasukan itu mati berkalang tanah (mat pawelah) di tempat itu.
    1)      Sop Raja
                            I.     Umbu Jangga Tera
                         II.     Tamu Umbu Kadambu Nggeding
    2)      Kepala Kampung
                             I.   Umbu Karanja Mara
                          II.   Pombu Praibakul
                       III.   Hota Tata
                       IV.   Pombu Mau Andung
                          V.   Kabukut Ngunju Wulang
                       VI.   Meta Tara Jawa (1942)
    3)      Kepala desa Praibakul
                        I.            Umbu Nai Pombu
    Ø  Juru Tulis: Taku Lendi Maramba
                     II.            Taku Lendi Maramba (Pejabat Wilayah) – ditunjuk langsung oleh Camat Achmat idris, karna kades I ada masalah.
    Ø  Sekdes: Yewa Pati Dangu
    Ø  Rukun Keluarga Tamba Hawura: Ngoli Landu kura
    Ø  Rukun Keluarga Bahu Jala: Hapu Hau
                   III.            Umbu Nai Pombu
    Ø  Dusun Watutura: Taku Lendi Maramba
    Ø  Dusun Majangga: Mandiata Pekawoli
                   IV.            Taku Lendi Maramba
    Ø  Sekdes: Yewa Pati Dangu
    Ø  Dusun Watutura: Nday Leti Ata
                     V.            Umbu Nai Pombu (1983) – pensiun
    Ø  Sekdes: Yewa Pati Dangu
                   VI.            Yewa Pati Dangu (   periode)
    Ø  Penitra: P. Mananga Hamu
    Ø  Dusun Watutura: Pombu Landu Maramba
    Ø  Dusun Majangga: Mandiata Peka Woli
                VII.            P. Mananga Hamu
    Ø  Sekdes: Karima Jawa
    Ø  Dusun Watutura: Wuta Langu Njanji
    Ø  Dusun Majangga: Mandiata Peka Woli
              VIII.            P. Mananga Hamu
    Ø  Sekdes: -
    Ø  Dusun Watutura: Wuta Langu Njanji
    Ø  Dusun Majangga: Mandiata Peka Woli
    Ø  RT= 8, RW= 4
    4)      Wunang
    Ø  Wunang I         Mangga Takanjanji
    Ø  Wunang II Luk Tara Nau
    Ø  Wunang III Mbela Hohur.
    2.      Data Administratif desa praibakul
    Desa Praibakul terletak di kecamatan Haharu dengan ibu kota desa di Praibakul. Data spesifik  Desa Praibakul meliputi:
    1.      Luas wilayah
    Luas wilayah Desa Praibakul: 105 Km2
    2.      Batas wilayah
    Batas-batas wlayah di Desa Praibakul berbatasan dengan:
    ·         Sebelah Utara berbatasan dengan    : Desa Rambangaru
    ·         Sebelah Selatan berbatasan dengan : Desa Kalamba
    ·         Sebelah Timur berbatasan dengan   : Desa Rambangaru
    ·         Sebelah Barat berbatasan dengan    : Desa Mbatapuhu
    3.      Jumlah penduduk
    Jumlah penduduk Desa Praibakul mencapai 762 Jiwa. Dengan jumlah penduduk Laki-laki 398 orang dan jumlah penduduk Perempuan 364 orang.
    4.      Jumlah Desa, Dusun, RT/RW dan Rumah Tangga
    Desa Praibakul terdiri 2 Dusun, 4 RW, 8 RT dan      Rumah Tangga. 2 dusun yang menjadi bagian dari wilayah Desa Praibakul meliputi: Dusun Majangga dan Dusun Watutura. *